Cuaca siang itu tampak cukup aneh. Tubuh saya memang terjilat terik cahaya matahari, namun angin yang berembus terasa amat dingin.

Di tepi danau, tanpa sengaja saya melihat seorang turis asing berkulit putih mengeluarkan satu lembar uang pecahan Rp. 50.000,- dari dompetnya. Ia memandang uang itu beberapa saat, lalu menatap lurus kedepan. Tidak lama kemudian, kepalanya kembali merunduk memandang uang itu, lalu menatap lagi lurus kedepan. Berulangkali seperti itu.

“Pura yang ada di seberang danau itu, ada di gambar pecahan uang gocap,” kata Tommy membuyarkan lamunan saya.

Pura Ulun Danu Beratan.*

Hahaha. Jadi merasa katrok sendiri. Saya baru menyadari, ternyata, dari tadi turis asing itu sedang asyik memperhatikan gambar dua buah Pura yang terletak tepat diseberang danau. Ya, tempat peribadatan umat hindu yang diberi nama Pura Ulun Danu Beratan ini memang diabadikan pada salah satu sisi pecahan uang Rp. 50.000,-.

Ternyata pengetahuan saya mengenai negeri Indonesia masih terbilang teramat sangat dangkal. Bahkan tentang keberadaan gambar Pura yang ada di dalam pecahan uang lima puluh ribu rupiah ini pun, baru saya ketahui saat itu. Tapi, mungkin gak sepenuhnya salah saya juga. Toh dalam uang itu cuma tertulis kata “DANAU BERATAN BEDUGUL”, sedangkan tentang dimana lokasi danau itu, nggak ada keterangannya juga tuh. Hehehe.

Danau Beratan ini terdapat di objek wisata Bedugul, yang terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturit, Kabupaten Tabanan, Bali. Kawasan ini berada di area pegunungan, yang berjarak sekitar 70 km dari Pantai Kuta.

Saat itu juga, saya langsung bertanya-tanya, kenapa harus Pura ini yang digambar dalam uang pecahan lima puluh ribu rupiah? Apakah memang Pura ini telah dapat merepresentasikan Pulau Bali secara keseluruhan? Ah, entahlah.

Tapi . . . Andai saja pihak Bank Indonesia meminta saya untuk memilih gambar sebagai icon dalam uang tersebut, saya akan mengusulkan pada sang delinavit (sebutan bagi desainer atau perancang uang) untuk menggambar sosok turis asing yang sedang berjemur di pinggir pantai dengan menggunakan bikini. Bukankah gambar itu akan terlihat lebih menarik, dan dapat lebih merepresentasikan kehidupan di pulau ini?***