Tertegun Dalam Pesona Sembalun


Jika dimintai pendapat tentang perkampungan tercantik yang pernah disinggahi, tanpa pikir panjang, saya akan menjawab Sembalun. Lokasinya terletak di kaki Gunung Rinjani, tepatnya di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Kharisma keindahannya bahkan telah terasa, sejak saya masih berada dalam perjalanan. Hijau bentang pegunungan yang berselimut gumpalan awan, membuat suasana pagi di kawasan tersebut terasa makin berwarna. Terlebih lagi, cuaca tengah bersahabat. Ah, saya sungguh cinta suasana ini.

Dalam perjalanan menuju Desa Sembalun, Lombok Timur, NTB.*

Gokil ya. Belum sampai lokasi aja sudah keren banget,” demikian komentar salah satu rekan saya.

Akses jalan menuju lokasi tertata dengan cukup sempurna. Jarang sekali saya melihat adanya jalan berlubang, seperti saat masuk ke kawasan pedesaan lain di Indonesia. Jarak yang mesti ditempuh dari Kota Mataram memang cukup jauh. Tapi kembali lagi, panorama alam memukau di kanan-kiri ruas jalan, sedikit menutupi rasa lelah dalam ekspedisi saya kali ini.

Lantas, apa yang membuat Sembalun begitu istimewa? Saya sempat bertanya-tanya pada diri sendiri. Selain bentang alam, hal lain yang menjadikan tempat ini menawan yakni soal penataan antara kawasan pemukiman dan lahan perkebunan.

Sejauh pengamatan, petak-petak sawah serta perkebunan yang dikelola di tempat ini berderet dengan sangat rapi. Ada petak yang didominasi tumbuhan berwarna hijau tua, ada pula yang berwarna hijau muda, hingga kekuningan. Di petak lainnya, tampak pula tanaman dengan daun berwarna kemerahan.

Entah disengaja atau tidak. Barisan rapi dari petak sawah dan perkebunan tersebut, membuat suasana di Sembalun tampak sangat memesona. Apalagi, jika dilihat dari gambar udara menggunakan drone.

Cara lain untuk membuktikannya keindahannya cukup mudah. Coba saja Anda naik ke Bukit Pergasingan, yang terletak di Sembalun Lawang. Ini adalah satu lokasi di Kecamatan Sembalun, yang kerap dikunjungi wisatawan untuk menikmati panorama alam Sembalun dari ketinggian.

Bukit Pergasingan, Sembalun Lawang

Melihat keindahan panorama Desa Sembalun dari Bukit Pergasingan.*

Posisinya yang terletak di dataran tinggi, memang membuat ragam jenis tanaman dapat tumbuh dengan sangat subur. Kondisi ini dimanfaatkan warga sekitar untuk menanam aneka komoditas pangan, mulai dari padi, buah, hingga sayuran.

Selama tiga hari mengeksplorasi Sembalun, saya bermalam di Sembalun Home Stay. Saya sempat memetik beberapa buah cabai yang tertanam di bagian depan teras kamar, untuk dicampur dengan mie instant. “Coba saja. Pasti rasanya lebih pedas dari cabai yang pernah kamu makan,” ucap pengelola penginapan. Benar saja, walau bentuknya sama, cabai di sini terasa lebih pedas. “Apa yang ditanam di daerah ini hasilnya berbeda. Padahal saya gak pernah beri perawatan macam-macam,” katanya melanjutkan.

Cabai yang tertanam di depan home stay.*

Daya pikat lain dari Sembalun yang tampaknya akan selalu saya ingat, adalah tentang keramahan penduduk serta religiositasnya. Saat terbangun di suatu pagi, pemandangan unik yang sempat saya saksikan adalah barisan anak-anak yang baru pulang dari masjid. Sebagian berjalan dengan masih mengenakan sarung dan mukena. Sementara yang lainnya, berjalan dengan menenteng Al-Quran dan peralatan ibadah.

It’s simple, but look so fabulous. Pemandangan yang amat jarang saya saksikan di kota-kota besar macam Bandung dan Jakarta. Atmosfirnya terasa seperti yang kerap tergambarkan dalam banyak novel klasik tentang masa lalu. Bedanya ini nyata. Saya tidak sedang bermimpi.***

Suasana pagi di Sembalun.*

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s